Best thanks di hidupku, di duaribuduabelas ini, itu kuberikan pada Furkon. Secara tidak langsung, Furkon melebarkan kotak pertemananku. Aku mengenal ribuan orang karena aku mengenal Furkon, kata-kata ini sudah sering kuucapkan di setiap tulisanku. Tapi benar, ini adanya.
Kali ini aku memberanikan diri untuk membuat film dengan genre thriller, pembunuhan dan kehidupan malam. Sebenarnya aku sudah mendambakan membuat film seperti ini sejak lama, tapi aku terbatasi oleh kemampuanku. Aku tidak tahu bagaimana cara membuat efek darah, membuat efek luka, dan lain-lain.
Furkon mengenalkanku pada teman-temannya yang juara nasional dalam bidang artistik, anak-anak teater. Dan aku juga sudah sering mengucapkan bahwa aku sangat ingin ikut teater, sayangnya restu orangtuaku tidak jatuh pada bidang seni. Dan film ini, Yaa Rabb, terimakasih...
Aku ingin berusaha sekuat tenaga untuk film ini. Film yang menjadi dambaanku selama ini.
Sungguh, Furkon, jika aku tidak pernah mau untuk memberikan waktu untuk mengenalmu lebih jauh, aku pasti masih terkurung dalam lingkaran setan. Terimakasih sudah membentangkan jangkauan tanganku lebih jauh. Masihkah kamu ingat perbincangan kita di Pusdai tahun lalu? Kamu benar, aku punya potensi dan aku memang harus keluar dari lingkaran itu.
Dan teman-temanmu itu membuatku takjub.
0 komentar:
Posting Komentar