sepi

So please,
Let me be free from you
And please, let me be free
I can face the truth.
-pretend : secondhand serenade-



Saat mendengar lagu ini. Aku teringat tahun lalu. Tahun lalu pada hari ini aku duduk di depan game DDR sendirian. Aku memperhatikan warna yang berpendar di layar. Saat itu semuanya terasa kosong dan hampa. Aku dulu pernah merasa sangat kosong dan sering sekali merasa seperti itu terlebih jika aku sedang sendiri. Itu juga alasanku mengapa selalu mencari keramaian dan membungkam telingaku dengan lagu-lagu keras. Membiarkan gendang telingaku terasa mau pecah dan tak bisa mendengar suara-suara pelan.
Aku belum belajar berteriak dan meluapkan semua dengan pergi ke puncak yang tinggi. Maka pada mesin DDR itulah semua perasaanku tercurahkan. Pada orang-orang asing yang tersenyum dan mengajakku bermain bersama dan selalu kutolak. Juga pada karyawan yang mulai akrab dengan kehadiranku yang intens.
Jika jam sudah menunjukan pukul 9, maka aku bersiap pulang dan mengucapkan selamat tinggal pada DDR, berjanji bahwa besok aku akan bertemu dengannya lagi. Selalu seperti itu hingga akhirnya rasa sepi itu menjadi nyata saat tak lagi kudengar handphone-ku berbunyi nyaring dan lagu yang kukenal menjadi lagu sedih.
Apakah itu tahun lalu? Sepertinya sudah bertahun-tahun kurasakan itu semua. Sejak pertama kali aku mengenal DDR hingga akhirnya ada musik sempurna yang mengubah segalanya.

It's hard to be all alone
I never got through your disguise
I guess I'll just go, and face all my fear

Hari ini. Inbox-ku sudah penuh dua kali sejak jam 10 pagi kubersihkan. Ada lagu yang berbeda yang mengubah segalanya...


7 Juli 2011

0 komentar:

Posting Komentar