untuk Fath...

sebuah tulisan iseng buat salah satu adik kelas. Rasa-rasanya pegal juga menunggu benang merah kita tertaut. Ya sudah, kukirimi saja surat. Sama seperti Tuhan yang kukirimi surat agar segera bertemu denganku. Kukirimi surat ini agar kau juga cepat bertemu denganku...

Aku tak mengenal kau siapa. Bahkan, meskipun aku sering mondar-mandir di sekolahanmu pun, aku takkan bisa mengenalimu. Meskipun di beberapa situs pertemanan kita pasti terhubung, aku masih saja tak terhubung di dunia nyata denganmu.
Aku mengenali namamu. Sama seperti aku mengenali nama Samsi.
Benang merah kita belum bertemu, Fath, aku yakin seperti itu. Mungkin saja kita pernah saling berpandangan atau bertemu langsung, tapi karena benang merah kita masih mengambang di udara, kita melewatkan kesempatan emas itu begitu saja.
Aku sedang membayangkan bagaimana jika suatu saat kita benar-benar bertemu dan kau adalah gadis kecil yang ternyata sering kulihat selama ini, pasti akan sangat menggelikan.
Dan seperti itulah benang merah bekerja.

Aku masih ingat ketika kau sering mengupdate status tentang cinta. Kata-katamu jauh lebih dewasa dari usiamu, Fath. Mungkin juga karena faktor peradaban dan modernisasi yang begitu kencang, ya mungkin seperti itu.
Aku juga masih ingat ketika kau memaki di status-mu. Hingga akhirnya aku iseng mengomentari dan kau menceritakan unek-unekmu. Semuanya mengalir seperti air yang tumpah dari gelas. Kadang aku berpikir bahwa kau adalah seorang gadis yang butuh perhatian, tapi di sisi lain, aku melihatmu adalah seorang gadis yang hanya membutuhkan sandaran. Sandaran yang cukup nyaman agar kau bisa menjadi dirimu sendiri.
Fath, kau adalah sosok yang kuidolakan saat aku SMA dulu. Aku dulu pernah berusaha menjadi gadis yang seperti kau. Aku ingin pintar bermain gitar, pandai, disukai banyak orang, berbakat dan ceria. Sayangnya dulu aku lebih pemurung, suka hidup soliter, bahkan hingga saat ini.

Siang ini aku sedang mendengarkan suaramu yang menyanyikan lagu the only exception - paramore. Itu adalah salah satu lagu kesukaanku. Mungkin latar belakang kita menyukai lagu itu berbeda. Tapi apapun latar belakang itu, kita sama-sama menyukai si the only exception dalam hidup kita. Dan kita sama-sama menyukai lagu-lagu dari Taylor Swift.

Memikirkan bagaimana sosok gadis misterius yang berbakat sepertimu membuatku tak sabar menunggu benang merah kita terikat. Apakah kau adalah gadis yang suka melihat langit sepertiku? Apakah kau adalah gadis yang juga suka mendengarkan lagu di bus kota dan berharap perjalanan ini masih jauh dan tak berakhir? Apakah kau gadis seunik yang kupikirkan selama ini?

Aku tak sabar segera menyapamu, Fath...

10 Juli 2011

0 komentar:

Posting Komentar