reuni



Aku malas bereuni. Karena;

"Ya iyalah kamu lulus duluan, kamu kan kuliahnya di UIN, jurusan Biologi lagi. Biologi kan gampang."
Itulah kalimat yang akan terucap ketika mereka bertanya tentang status kemahasiswaanku. Lulus duluan dan dapat IPK cumlaude tidak akan membuat puji-pujian keluar untukku.
Lain cerita jika yang lulus duluan adalah temanku yang jurusan Kimia. "Hebat ya! Kimia loh, kimia kan susah!"

"Pacar aku kan suka ngejemput aku naik ferari."
"Minggu kemarin aku tunangan."
"Bulan depan aku nikah."
"Anakku udah bisa ngerangkak."
"Aku punya cincin berlian baru."
Semuanya berisi obrolan busuk. Sebuah kebohongan yang dililit oleh rasa gengsi.
Lalu, apa aku juga harus membuka cerita-ceritaku dengan Furkon dalam forum bodoh itu?
"Iya, aku punya pacar sekarang. Namanya Furkon. Aku sayang dia, dia sayang aku."
Lalu hening.

Reuni itu membuka rasa sakit dan dendam masa lampau. Waktu bekerja keras untuk membuat segala hal tampak baik-baik saja dan memplester luka-luka yang ada. Namun nyatanya, reuni adalah gerbang untaian bunga yang isinya neraka.
Silaturahmi apanya?
Aku bahagia dengan hidupku yang sekarang.
Cih!

5 Agustus 2012

0 komentar:

Posting Komentar