aku tidak sedang jatuh cinta

Mereka bilang aku sedang jatuh cinta. Dan tulisanku menunjukan semua itu.
Lalu, ketika kutulis sebuah kata tentang pedihnya hatiku ketika aku sedang tertawa terbahak-bahak, dimanakah letak kepedihan itu sebenarnya?
Aku tidak sedang jatuh cinta. Seperti penyair hebat lainnya, aku hanya membayangkan sebuah perasaan yang kubaca dari novel-novel atau dari film yang kutonton. Aku hanya berimajinasi saja.
Aku masih tetap si toples kosong dan memang kubiarkan kosong tanpa isi. Karena aku ingin toples itu tetap seperti itu.
Tidak semua yang kutulis ini adalah apa yang benar-benar sedang kurasakan. Terkadang, aku hanya ingin mengingat perasaan-perasaan. Itu saja.

Mereka bilang aku sedang putus cinta. Dan mereka berbela sungkawa untuk perasaanku.
Lagi-lagi deskripsi itu salah. Aku sedang mendengarkan sebuah lagu sedih. Cukup sedih untukku memikirkan perasaan-perasaan kecewa yang pernah kurasakan. Lalu kutulis dalam barisan kalimat yang cukup pedih.
Padahal, aku sedang merasa biasa-biasa saja.

Aku tidak sedang jatuh cinta. Aku tidak sedang putus cinta.
Berhentilah memaksaku untuk berpikir bahwa aku sedang jatuh cinta, karena aku memang tidak sedang merasakan semua itu. Berhenti juga bersedih untuk kesedihan yang tak sedang kurasakan.

Mungkin aku terlalu mahir menggunakan kata-kata, hingga semua orang percaya dengan apa yang kutulis.
Bibirku tersenyum. Perutku digelitiki rasa geli. Mulutku mengeluarkan tawa yang renyah. Pikiranku sedang bebas tanpa beban. Air mataku mengering bahkan aku tak ingat kapan terakhir kali aku menangis. Hatiku sedang dihimpit jutaan perasaan yang belum kueja satu persatu.

Aku tidak sedang jatuh cinta.


10 Juli 2011

0 komentar:

Posting Komentar