Adik kelas saya yang namanya Ghazy pergi ke Jogja dengan kereta ekonomi sendirian. Berkali-kali. Hingga dia merasa lelah. Muak dengan Bandung, katanya.
Saya terdiam saat mendengarkan dia bicara. Hati saya terbakar cemburu
saat dia bercerita tentang perjalanannya. Orangtuanya mempercayakannya
untuk pergi ke semua tempat yang dia inginkan dan menjelajah semau dia.
Sedangkan aku? Aku berasa dipinggit! Banyak hal yang tidak bisa kulakukan. Keuanganku pun terasa dicekik, terlebih lagi karena aku memang tak ada jadwal kuliah setiap hari.
Aku ingin sekali jadi seorang pria jika aku sedang dilanda cemburu seperti itu. Jawaban ibuku selalu sama, "Gak ada temennya kamu di sana. Perempuan baik-baik gak akan pergi sendirian kayak orang gila."
Akhirnya aku diam lagi. Aku jelas tahu larangan ibuku yang tidak boleh menghampiri pria, tidak boleh pergi sendiri, tidak boleh bertingkah bodoh atau melakukan hal bodoh.
Tapi pacar saya bilang, jika dia pulang nanti, saya akan diajak jalan-jalan ke semua tempat yang saya mau. Karena saya mau jalan-jalan mengelilingi Jogja, dia akan menemani saya, katanya. Saya juga mau pergi ke pantai utara hanya untuk sekedar foto pre-wedd. Haha.
Semoga pacar saya itu cepat pulang. Saya pun sedang ngebut mengerjakan BAB 3.
Kata-kata adik kelas saya Ghazy itu membuat saya cemburu. Saya tidak cemburu pada perempuan lain, saya cemburu pada pria. Mereka dengan langkahnya yang begitu lebar dan begitu cuek. Huuhhh....
Menu
About
Blogroll
Popular Posts
-
Pagi hari di SMP Pembangunan Harapan, sekolah para kurcaci kecil yang baik hati. Sekolah ini dipimpin oleh seorang kepala sekolah yang arif ...
-
Saya bukan penulis. Bahkan pengetahuan tentang kepenulisan pun tidak saya praktekan. Masalahnya pengetahuan yang paling nempel adalah penge...
-
Waktu pertama kali masuk komunitas, yang saya pilih cuma kelas kajian. Tujuannya? Mempermudah pemahaman saya tentang filsafat, yang kebetul...
-
"Selamat Ulang Tahun, Reorio." Lalu dia menjawab, "Makasih, Killua." Aku pun bertanya, "Masih ingat ternyata dir...
-
So please, Let me be free from you And please, let me be free I can face the truth. -pretend : secondhand serenade- Saat mendengar lag...
-
Hmm Whoaaa Oohhh Yeahh You Said It Wasn't Gonna Be Like It Was Before Then It Happened Again Pushing Me Back Out The Door Thought It Wou...
-
Na na na, na na na na. (x2) Sejak melihat mu, ku jatuh hati pada mu. Saat mengenal mu, semakin ku ingin kamu. Maukah engkau, menemani aku...
-
Saya belajar . . . . . . . Bahwa saya tidak dapat memaksa orang lain untuk mencintai saya Saya hanya dapat melakukan sesuatu untuk orang yan...
-
Jujur saja, aku sempat berpikir bahwa aku takkan pernah naik gunung lagi. Setelah beberapa kali ke dokter dan mendapati semakin banyak ko...
-
Aku malas bereuni. Karena; "Ya iyalah kamu lulus duluan, kamu kan kuliahnya di UIN, jurusan Biologi lagi. Biologi kan gampang ....
0 komentar:
Posting Komentar