kupu-kupu tamu

Hampir seminggu seekor kupu-kupu diam di langit-langit rumah saya, tepatnya di dapur. Kupu-kupu itu seperti tak lelah dan tetap berada di sana, dengan posisi yang sama. Tak ada satu cicak pun yang memangsanya, padahal biasanya cicak di rumah saya adalah makhluk yang ganas, mereka akan mencapluk serangga mana pun yang masuk ke rumah. Tapi tidak pada si kupu-kupu itu.
Adik saya yang kebetulan takut kupu-kupu jadi malas berdiam lama-lama di dapur karena takut tiba-tiba si kupu-kupu itu bergerak. Pengamatan saya, kupu-kupu itu tidak akan pergi dengan cepat. Ibu saya bilang bahwa akan ada tamu yang datang ke rumah. Tapi, tamu siapa?

Kemudian ingatan saya kembali tepat ke seminggu lalu. Waktu itu saya mendapat telepon dari pacar saya yang bilang bahwa dia akan datang melamar saya saat dia pulang nanti. Apakah tamu yang dimaksud adalah keluarga pacar saya?
Tapi kenapa harus berbentuk kupu-kupu? Dan kenapa harus kupu-kupu yang menjadi indikator datangnya tamu/ kebaikan?

Dalam hati, meskipun saya bertanya-tanya mengapa kupu-kupu menjadi ikon dari kedatangan tamu ke rumah, saya senang saja jika yang ternyata datang ke rumah benar pacar saya dengan keluarganya. Hahaha..
Ibu saya yang biasanya paling ribut tentang kehadiran kupu-kupu, tapi sekarang tidak. Ibu saya pun memprediksi bahwa tamu yang datang itu adalah keluarga pacar saya.
Firasat kecil yang membuat aku merasa segera harus hengkang dari rumah dan siap dibawa oleh suami. Hahaha...


0 komentar:

Posting Komentar