generasi anjing

di kampusku sekarang ada aturan baru, eh maksudnya mantan kampusku. aturannya adalah tidak boleh ada kendaraan yang masuk ke areal kampus, alasannya karena ada pembangunan bla bla bla. di hari pertama mendengar aturan itu, tiba-tiba saja sebuah pers kampusku mengabarkan bahwa mobil rektorku melengang kangkung masuk ke dalam areal kampus. andai saja aku ada di sana, aku bukan mengabarkan berita itu menjadi tulisan, tapi lebih dulu aku melempar mobil rektor itu dengan truk-truk bangunan kampus, baru aku membuat tulisan. sayangnya aku hanya tau melalui akun twitterku, jadi aku hanya bisa menahan kesal sambil membayangkan bagaimana keadaan kampus hari itu.
minggu kemarin aku pergi ke kampus. aku kira kampusku telah berubah menjadi pasar tumpah manglayang, ternyata mobil-mobil dosen dan motor para mahasiswa berjejer di kanan dan kiri jalan, membuat jalanan macet dan kampusku terlihat kumuh. zebra cross yang biasa adalah satu-satunya alat pembantuku menyebrang kini sudah tidak ada yang peduli. mobil-mobil bersliweran seperti kejar setoran, tak peduli angkot mau pun kendaraan pribadi, apalagi motor.
hey bapak rektor, kebijakan apa? setelah merubuhkan tempat diskusi mahasiswa dan diganti dengan lapangan gersang tak tentu akan menjadi apa bangunan itu selanjutnya, sekarang parkiran pun disingkirkan. apa sih maumu? pohon ditumbangkan satu persatu, apa mesti ada mahasiswa yang tumbang tertabrak saat menyebrang menuju kampus?
aku muak dengan kampusku, eh mantan kampusku. sepertinya tidak punya hati nurani, seenaknya menerima mahasiswa baru dengan jumlah hampir setengah ratus ribu tanpa ada kepastian di mana mereka akan kuliah dan tanpa kejelasan apakah fasilitas sudah memadai sesuai dengan biaya yang dikeluarkan atau tidak. sepertinya pihak kampus pun asal saja menambah kebijakan ini dan itu yang tujuannya hanya untuk memperkaya diri sendiri tanpa memikirkan orang lain.
lalu anda berharap mahasiswa akan menjadi orang yang akan berbudi luhur? anak manusia jika dididik oleh anjing, ya kelakuannya akan seperti anjing, berpikir seperti anjing dan berlaku seperti anjing. contoh jelasnya Sangkuriang, anak dari anjing ya kelakuannya seperti anjing, berani menikahi ibunya sendiri. apakah manusia yang seperti itu yang diharapkan oleh pihak kampus?
apakah perlu mahasiswa berbangga dengan jas almamater biru tua yang dipakai ketika UTS, UAS, ujian kompre dan munaqosah? ngaca mamen, ngaca! peringkat seribu empat ratus tujuh belas di dunia itu sangat sangat memalukan! teruskan saja, ke depannya paling akan menghasilkan generasi babi yang memakan segala macam harta tanpa mau tahu harta apa yang dimakan dan diambil.

0 komentar:

Posting Komentar