untuk 'mantan' temanku

aku duduk sendirian mendengarkan lagu sindentosca yang berjudul kepompong dan aku sedikit demi sedikit aku mulai mendendangkannya. Setiap kali aku mendengar lagu itu, aku tak mengingat siapa-siapa lagi kecuali KAU!
aku tak ingat kebaikanmu, karena aku tak berhutang padamu dan kau tak berhutang apapun padaku. Aku juga tak ingat masa-masa indah kita, karena semua berlalu dengan baik-baik saja dan bagiku semuanya indah.

aku mengenalmu tak lama, baru saja beberapa persen dari seluruh kumpulan nafas yang kuhembuskan. Aku juga tak mengetahui apa-apa tentangmu, tapi aku selalu memperhatikanmu, bahkan aku bisa bertaruh, aku lebih mengenalmu dibandingkan dengan dirimu sendiri.
aku melihat kau berlenggak-lenggok diatas bumi ini, begitu cantik dengan kesolehanmu, tapi yang kulihat adalah seorang makhluk yang penuh dengan kesendirian dan takut ditinggalkan. Aku tak mengerti mengapa aku selalu memperhatikanmu padahal kau sering sekali mengacuhkanku bahkan tak menganggapku ada.

Aku adalah orang yang pertama, yang selalu tahu apakah kau mengambil seluruh mata kuliahmu atau tidak. Aku juga orang yang selalu bertanya, apakah kau telah menyelesaikan tugasmu atau belum. Aku juga yang memikirkan bagaimana nasibmu yang harus bergelimang kemewahan sedangkan kau kutahu takkan bisa menggapainya.
Aku selalu menyesalkan setiap kali kau tak mengambil seluruh mata kuliahmu semester ini, aku tak mengerti jalan pikiranmu, tapi aku tahu dimana kelemahanmu, aku tahu mengapa kau tak bisa mengambil semua mata kuliah itu. Dan aku adalah orang yang pertama menyesal sebelum orang tuamu, aku yakin itu.
Aku selalu mempertanyakan sikap cuekmu pada semua tugas yang diberikan dosen, aku bukannya ingin menjadi malaikat penolongmu, tapi untuk pertemanan kita, untuk kebersamaan kita yang dulu, kau bisa mulai menatapku dan meminta bantuanku, didunia ini, aku hanya ingin bermanfaat bagi orang lain, dan aku tahu aku bisa, tapi aku tak bisa melakukannya jika kau tak ingin memanfaatkanku...
Aku selalu memperhatikan ekspresimu ketika teman-teman barumu memamerkan barang baru padamu, kuperhatikan ujung matamu yang berair, bibirmu yang bergetar, aku tahu apa yang kau pikirkan saat itu.

aku mungkin bukanlah lagi teman yang baik untukmu, mungkin karena aku tak bisa menahan emosiku ketika kudengar kau gagal mengambil seluruh mata kuliah di semester ini, aku begitu kesal! karena aku belum pernah berteman dengan orang-orang yang bodoh, aku selalu memiliki teman yang jenius, sepasang pundak yang bisa kupegang saat aku akan jatuh dan sepasang tangan yang akan menghardik kesalahan-kesalahanku, tapi kau? kau membiarkan dirimu sendiri terjatuh dalam lubang kesengsaraan hidupmu sendiri.
Aku disini, dengan kepintaran yang kumakan sendiri, dengan pengetahuan yang kupendam sendiri dan seluruh kemampuan yang tak pernah bisa kusalurkan, aku menyesali tak mampu membantumu...
aku ingin berlari, mengguncang tubuhmu, membangunkanmu dari keterpurukan, tapi kau terus membiarkan dirimu terjatuh di dalamnya.

Aku ingat ketika kita awal bertemu, kita berjanji untuk lulus bersama, memakai toga di bulan Maret tahun 2012 bersama, saling mendoakan untuk kelulusan skripsi yang bahkan belum terpikirkan judulnya... jika begini, bagaimana semua janji kita akan terpenuhi?
Aku tak berkata dengan sombong bahwa aku akan lulus lebih dulu daripadamu, aku hanya khawatir, bagaimana jika kita tak dapat lulus bersama-sama? bukankah kita berteman?

Bagimu, mungkin aku hanya mantan yang tak usah kau ingat lagi. Semua candaan kita dulu, semua kenangan kita, mungkin hanya melintas diotakmu sebagai mimpi yang tak pernah terjadi...

Aku, begitu memperhatikanmu, kawan...
aku tak pernah ingin meninggalkan satu kawanku pun di belakang, semuanya kurangkul, semuanya kubawa menuju masa depan bersamaku, bersama-sama...
aku menyayangimu, kawan...
bahkan kuyakin kekasihmu yang kau puja itu tak mampu menyayangimu dan memperhatikanmu seperti aku...

Kemarin, untuk memanggil namamu saja aku seperti orang asing dan kau menjawabku seperti kau menyahut orang asing...
hatiku begitu terluka, melihat kau seperti itu, melihat kau sekarang dan membayangkan kau dimasa depan...

aku hanya dapat berdoa untukmu, untuk kesuksesanmu, untuk kebahagiaanmu...



26 Agustus 2010

0 komentar:

Posting Komentar