setiap kebaikan yang dilakukan dibelakang layar olehku, selalu dianggap kejahatan dibalik panggung pertunjukan... apakah aku harus maju keatas panggung dan menceritakan semua kebaikan yang telah kulakukan? bukankah nanti para penonton akan berteriak, "Pembual!"
lalu aku harus bagaimana, tuhan? mengapa kau terus menciptakan makhluk yang hanya bisa melihat dengan satu matanya?
aku bisa bicara kasar, tapi aku tak pernah mengkhianati kepercayaan, aku mungkin tak berkerudung panjang hingga menyentuh tanah, tapi aku tak pernah menyimpan kebusukanku, aku juga tak fasih berbahasa tuhan yang kuasa, tapi aku tak pernah membohongi kawanku sendiri, aku selalu mencoba jujur meskipun hatiku seolah terlipat ribuan kali.
maaf...
hanya itulah yang bisa kuucapkan...
karena aku begitu hina, karena aku sadar, aku tidak ada apa-apanya...
bukan makhluk sempurna yang bisa dicintai banyak orang sepertimu...
karena hidupku jauh lebih penuh derita daripadamu...
dengan air mata,
didepan laptopku,
hanya ada aku yang dari dulu hingga sekarang sendirian...
13 agustus 2010
lalu aku harus bagaimana, tuhan? mengapa kau terus menciptakan makhluk yang hanya bisa melihat dengan satu matanya?
aku bisa bicara kasar, tapi aku tak pernah mengkhianati kepercayaan, aku mungkin tak berkerudung panjang hingga menyentuh tanah, tapi aku tak pernah menyimpan kebusukanku, aku juga tak fasih berbahasa tuhan yang kuasa, tapi aku tak pernah membohongi kawanku sendiri, aku selalu mencoba jujur meskipun hatiku seolah terlipat ribuan kali.
maaf...
hanya itulah yang bisa kuucapkan...
karena aku begitu hina, karena aku sadar, aku tidak ada apa-apanya...
bukan makhluk sempurna yang bisa dicintai banyak orang sepertimu...
karena hidupku jauh lebih penuh derita daripadamu...
dengan air mata,
didepan laptopku,
hanya ada aku yang dari dulu hingga sekarang sendirian...
13 agustus 2010
0 komentar:
Posting Komentar