Aku teringat awal pertemuan kita. Kita jauh lalu mendekat saling berhadapan. Aku melihat ke dalam matamu dan menemukan pantulanku di dalam dirimu. Aku keruh, entah apa yang kau lihat dalam diriku. Kita bergerak dalam diam, menciptakan hubungan intim dalam kesunyian.
Kau ada di sampingku, sejak kau ada di sampingku, aku punya perasaan yang tak bisa kujelaskan. Aku menatap matamu dan aku menemukan diriku...
meledak!!!
"Jangan-jangan aku doang yang geer." Katamu. Ada nada sedih saat kau mengucapkan kata-kata itu. Aku melingkarkan tanganku lebih erat ke tubuhmu, entah kau merasakannya atau tidak.
Malam ini, aku sedang mengerjakan tugas kuliahku, membuat makalah 20 halaman. Ah, lupakan saja, toh aku tidak lagi menganggap sesuatu menjadi beban meskipun aku belum tidur dan perutku sedang kosong. Aku mulai membuka situs...
Kepentingan
Pagi ini aku melihat dua puluhan anak dengan seragam putih-putih dan topi dengan lambang melati berkumpul. Aku segera tahu bahwa mereka adalah anggota dari organisasi yang juga dulu pernah kuikuti. Mereka adalah anggota PMR.
Aku dulu pernah seperti mereka. Berpakaian putih-putih. Menjadi penolong saat orang lain sakit. Menjaga si sakit hingga dia mampu kembali...
mug
Siang ini, aku sedang duduk manis di depan laptopku sambil mengerjakan tugas-tugas kuliahku. Sudah hampir empat jam tapi tugasnya belum juga selesai. Yah, tentu saja, bagaimana mau selesai jika aku tak juga menemukan bahan untuk menyelesaikan tugasnya?
Kuhela nafasku panjang sambil meluruskan pinggangku yang terasa nyeri. Kugapai mug yang biasa kupakai minum. Kali ini isinya teh krisantemum untuk...
untuk seteguk keceriaan
Bercerita tentang hari ini, ah tidak! Kemarin dan kemarinnya lagi. Aku ingin berpuisi tentangmu, entah kau anggap gombal atau apa. Tapi yang jelas aku memang tak terbiasa menggombal. Aku hanya bercerita dan bukankah aku memang seperti itu? Karena itulah namaku adalah si Novelist. Hehehe...
Aku sering melihatmu tertawa, tersenyum. Tapi aku tahu, you...
ah entah!
Diinspirasi dari menunggu wisudaannya pacarku, tukang gelembung sabun sama beberapa kejadian yang kualami beberapa hari ini. Kadang aku memandang sesuatu hal begitu picik. Picik dalam artian bahwa aku merasa yang paling baik dan paling benar, yang lainnya salah dan sesat. Padahal aku sudah berusaha mati-matian agar tidak seperti itu. Tapi entah mengapa aku masih saja berpikiran "picik".
Aku...
halal bi karaoke!!!
Taun ini, sekali lagi ikut halal bi halal di keluarga ibu. Tiap taun, acaranya gitu-gitu mulu, karaoke, games, tebak-tebakan. Oh please deh! Tiap taun gitu mulu kan bosen! Kalo ada obrolan, paling paagul-agul kesuksesan kerja dan kawan-kawan. Pokoknya ga "gue" banget!
Biasanya, aku diperbolehkan absen untuk ikut acara halal bi halal ini. Tapi kali ini tidak. Entah kenapa si ayah tiba-tiba mewajibkan...
Langganan:
Postingan (Atom)