GWL on my vision

*sebelum tulisan ini dibikin, aku sadar sepenuhnya kalo aku hutang tulisan cerita perjalanan ke Semeru, tapi... sumpah belom pengen nyerita, jadi nyeritain sesuatu yang lebih menarik (buat aku) aja deh. :D

Minggu, 28 Oktober 2012. Aku lagi ikut workshop yang diadain sama dinas pendidikan dan kebudayaan, direktorat kebudayaan dan pariwisata dan... apa lagi yah? lupa. ini adalah hari kedua workhop, sekitar jam 10 siang pas lagi coffee break, ceritanya tiba-tiba hidung aku nyium sesuatu yang aneh. sesuatu yang gak mampu aku jelasin sama kata-kata. badan aku tiba-tiba merinding jijik, tapi aku juga gak ngerti kenapa. pas jam 10:15, acara workshop dimulai lagi. tiba-tiba, muncul seorang pembicara baru di sebelahnya Michael Sheridan sama Rey. di situ, aku udah mual-mual. saking eneknya, aku pindah kursi ke bangku paling belakang deket jendela biar ngehirup udara seger. obrolan dimulai dengan perkenalan dengan si narasumber yang baru, namanya, asalnya, kegiatan dan bla bla bla. aku masih enek, tapi tetep merhatiin si narasumber. sampe akhirnya, si narasumber ngucapin kata "GWL".
aku dan 49 peserta lain bertanya-tanya, apaan tuh GWL? dan si narasumber cepat menjawab, "Gay, Waria dan Laki-Laki Suka Laki-Laki". Saat itu, rasanya kue yang aku makan pas coffee break bereaksi mau loncat keluar dari lambung aku. aku buru-buru nahan dengan lidah terus minum air. maaf banget kaum GWL, bukannya aku mau ngehina, aku gak tau kenapa suka merinding kalo deket kalian. bahkan kalo ada kalian di sekitar tubuh aku itu aku, tubuh aku langsung ngeluarin sinyal aneh, yang tujuannya adalah menjauh dari lingkungan kalian.
aku langsung ribut, "ini orang mau jadi objek film kita?" tanyaku. pas ada jawaban kalo mereka itu cuma sebagai contoh objek, aku masih diem di tempat dudukku. tadinya, kalo aku mesti lebih jauh mengenal mereka, aku lebih baik pulang dari tempat workshop. aku rada saklek sama kaum mereka. Himpunan Abiasa, buat aku seharusnya bukan jadi tempat para GWL ini  berkumpul, tapi direhabilitasi. agama aku bilang kalo yang diciptain di dunia ini adalah pria dan wanita, pria dan wanita itu harus berkawin, menghasilkan keturunan dan menjaga kelestarian jenisnya. tapi mereka justru 'seolah' melestarikan jenis mereka yang suka laki-laki, berhubungan intim dengan sesama laki-laki dan menjadi mirip perempuan. dan itu buat aku salah. maaf aja, bukan berarti aku menghina keberadaan mereka, mereka ada, dan aku enggak mau mencela tentang salah dan benar, makanya aku lebih milih untuk tidak mau tahu.
reaksi badan aku semakin lama semakin jelek, aku mendadak panas dingin, kepala pusing dan semakin lama aku kayak nyium bau aneh yang bikin mual banget. akhirnya, aku enggak merhatiin lebih lanjut tentang si Abiasa ini. sekali lagi, maaf. aku sendiri enggak bisa ngontrol tubuh aku yang tiba-tiba bergidik kalo nyium-nyium bau kaum kalian, aku gak bisa ngontrol emosi aku untuk lari dari kaum kalian, tapi aku sadar kalian juga manusia, sama kayak aku.
yang bikin aku rada kesel adalah pas nanya temen aku yang kebetulan ngewawancara si kaum abiasa ini. mereka bilang kalo pria yang suka sama superman, batman, dan super hero pria lainnya adalah seorang GAY. iman temen-temen aku ini tiba-tiba terasa goyah dengan omongan mereka. di situ, aku mencoba meluruskan kalo GAY atau tidaknya seseorang bukan dilihat dari suka superman, batman atau spiderman. aku suka sailormoon tapi aku normal, aku suka laki-laki dan nafsuku cuma muncul ketika bersentuhan dengan laki-laki, selebihnya, ngeliat perempuan aku biasa aja. GAY atau tidak itu kayak iman, orang lain boleh menilai setinggi apa iman kita, tapi akhirnya, cuma kita sendiri yang tau seberapa tinggi iman kita pada Sang Khalik. parameter GAY atau enggak bukan dari orang lain, tapi diri sendiri.
buat aku, kalo si kaum abiasa ini terus menularkan "ideologi" penyimpangan seksualnya, mereka seharusnya direhabilitasi, bukan dilestarikan. lebih baik melestarikan badak dari pada melestarikan manusia "sakit". bukan sok suci, tapi jujur aku istighfar terus selama ngedengerin penjelasan si abiasa ini. aku meminta pada Tuhanku untuk menjaga keturunanku, keluargaku, jangan sampe ada yang tertular penyakit dari kaum abiasa ini. Amin.

0 komentar:

Posting Komentar