Aku tetap berdiri di hadapanmu. Bukan tak takut menghadapi kata-kata kasar atau helmmu. Aku takut. Aku takut hatiku terluka. Aku takut limpung setelah kau benturkan helmmu di pelipisku. Tapi aku masih tetap berdiri di hadapanmu.
"Hey!" Kataku. "Denger ya, KAU itu ga tau aku bahagia atau engga. Aku ga peduli kau benci sama aku. Aku juga ga pernah minta kau untuk suka sama aku."
"Makan hati, sadar ga?!"
"Emangnya aku peduli? Yang harus kamu tau, aku cukup bahagia kayak gini. Dari awal aku ga begitu peduli tentang perasaan kau. Kau pikir aku mau mohon-mohon untuk kau? Jangan kebanyakan mimpi!"
Akupun meninggalkanmu. Bukan tak menyayangimu. Kita bertahun-tahun bersama. Sesekali, kau harus belajar. Bahwa yang bisa marah bukan cuma KAU! Yang punya emosi dan harga diri itu bukan cuma KAU!
Bertahun-tahun kita bersama. Aku selalu diem tiap kali kau marah. Aku diem tiap kali kau ngomong. Aku yang selalu nyempet-nyempetin diri untuk ngobrol sama kau.
Kali ini, giliran aku yang marah!
"Aku juga punya hati! Aku juga bisa marah! Ga cuma kau doang."
23 Februari 2011
0 komentar:
Posting Komentar