mendadak peduli


Seems like there's always someone who disapproves
They'll judge it like they know about me and you
And the verdict comes from those with nothing else to do
The jury's out, my choice is youme
ours---------Taylor Swift

aku sama seperti manusia lain. yang menyalahkan orang yang cuek tapi kemudian mempertanyakan ketika orang itu mendadak jadi peduli banget. ya gimana yaaa.... kenapa ujug2 peduli?
after you judge me like i'm the best bastard in this whole world, ngapain situ peduli? bukannya gue itu big shit di hidup situ? gue juga lagi belajar kok kalo gue ga perlu nyeritain apa pun yang gue pengen ceritain ke situ. sejauh ini, gue berhasil menangani masalah gue sendirian. nanti kalo gue nyerita, situ bilang, "JANGAN NANGIS APALAGI PURA-PURA". dari pada sakit dua kali gue digituin, mendingan gue sakit dan mati sendiri aja.

Apakah saat ini aku masih mengharap kau kembali
Biarkan mulai kini buang janjimu dan kau bebas pergi
IPANG----------orang sepertiku

Bang, situ perlu ngerti, kalo situ mau jadi sufi atau lebih baik mati dari pada ngedengerin celotehan gue, SILAHKAN. sama kayak kata Ipang, KAU BEBAS UNTUK PERGI. dan aku sudah lapang dada menerima bahwasanya (ciee), undangan gue bakal keluar setelah situ sama dia yang somplak itu. dan kalo ga keundang terus, berarti gue emang ga niat nyebar undangan, gue keasikan sama hidup gue yang begini :)
 
aku sadar, omonganku masih belum beraksen blush on, belum ada sensasi bedak, lipstick, eye shadow, bahkan parfum pun belum kecium. aku masih bau carrier yang udah setaun ga dicuci, masih bau keringet naik gunung, masih bau daki campur darah bekas digigit pacet. ya ya ya, masih terlalu jauh untuk berusaha menjadi seorang model cantik dan seksi :) hahaha. paling banter aku jadi model perlengkapan naik gunung, itu pun kalo idung aku lebih mancung, mata aku lebih lebar dan aku lebih sering olahraga biar badan aku jadi seksoy...
aku ngambil filosofi, cikaracak ninggang batu laun laun jadi legok
dan aku ga bakal nanya lagi, siapa aku?
Santai aja Bang, elu ga bakalan pernah tau kapan gue nangis setelah bikin tulisan ini. dan situ juga ga bakalan pernah tau cerita tentang gue lagi, makanya jangan bacain blog gue. dan jangan pernah bilang lagi gue nangis cuma pura-pura doang. situ yang merasa MENYESAL udah nyerita macem-macem ke gue, semoga segera terobati.
situ lebih khawatir sama rumah tangganya si nyonya thusy? ga khawatir kan kalo gue disamber orang dan ga akan pernah balik lagi? yeah, i know it... :)
mana yang lebih baik?
cewek yang pake high heels atau sepatu gunung?
cewek yang pake kaos seksi atau pake kemeja longgar?
cewek yang jadi model, atau seorang pendaki gunung?
dan gue tau selera situ yang mana.
seperti yang udah gue bilang, gue siap mundur....
mari kita kembali ke Desember, saat kau duduk di rumahku, laptopku sedang nyetel lagu Drive - Bersama bintang dan kau bilang, "aku ngedengerin lagu ini di kamar sebelum besok hari H-nya dia."
kali ini kau harus denger lagu ini (lagi).

"selamat malam, lupakan sajalah aku..."
nyonya thusy tidak akan pernah bisa mengukir nama situ di papan lokasi Cemoro Kandang, dan gue udah ngelakuin hal bodoh itu. nyonya thusy juga ga bakal pernah naik ke Karenceng untuk nulis pesawat harapan biar situ cepet lulus dan ngucapin selamat ulang tahun di puncak itu. camkan ya, CAMKAN. situ boleh berselera, dan gue bebas bercerita. :)

0 komentar:

Posting Komentar