pijakan...

Aku sedang memilah-milah tempatku berpijak. Dia, si pasir yang terhampar tak berujung. Aku tak berani melangkah, tak juga berdiri di atasnya. Aku takut tenggelam akan keraguannya. Aku takut terhisap akan ketidak pastiannya. Dia, si bongkahan batu. Aku tak berai berdiri diatasnya. Aku takut batu itu akan pecah, mengisyaratkan retakannya dengan lagu-lagu pilu. Aku tak ingin membuat ketegarannya rapuh....

untuk kawanku...

Kawan... kamu kenapa? kau menjauhiku, membencikukah? apakah kau juga telah termakan berita bohong tentangku? aku masih tetap sama... sama seperti tahun lalu saat aku baru mengenalmu... saat mataku baru terbuka tentang keberadaanmu... aku tak menjadi monster yang mereka ucapkan. Aku masih tetap aku! Aku masih suka mie goreng... aku masih suka nu green tea madu... aku masih suka lidah buaya... aku...

JOKER

Saat aku menatap kalender biruku. Waktu ternyata berjalan sangat cepat! Seolah semuanya baru terjadi kemarin. Saat mereka mengasingkanku. Saat mereka menepikanku dalam pandangan mereka. Saat mereka menghapus jejak-jejakku dalam kehidupan mereka. Kini aku dikenal sebagai orang asing dalam lingkungan mereka. Mereka tak kenal aku, tapi aku kenal mereka. Mereka tak mau aku, aku juga tak mau mereka!...