pijakan...

Aku sedang memilah-milah tempatku berpijak.

Dia, si pasir yang terhampar tak berujung. Aku tak berani melangkah, tak juga berdiri di atasnya. Aku takut tenggelam akan keraguannya. Aku takut terhisap akan ketidak pastiannya.

Dia, si bongkahan batu. Aku tak berai berdiri diatasnya. Aku takut batu itu akan pecah, mengisyaratkan retakannya dengan lagu-lagu pilu. Aku tak ingin membuat ketegarannya rapuh. Aku takkan sanggup memoles retakan itu menjadi satu lagi.

Dia, si air yang mengalir. Entah dimana harus kupijakan kakiku. Dia terus mengalir, entah kembali ata tidak. Entah kemana.

[26 November 2010]

Dan dia, angin yang mengalir lembut. Menyapu, mengeringkan air mataku. Membuatku merasakan kehadirannya tapi tidak wujudnya. Kukerjapun, dia takkan datang padaku. Tak pernah untukku. Hanya mempermainkanku.

[19 Desember 2010]

Semuanya hanya "seolah-olah"

nyata...
bahagia...
senyum...
tawa...
hanya sebatas "seperti"
tapi

TIDAK

[20 Desember 2010]

0 komentar:

Posting Komentar