Kawan... kamu kenapa? kau menjauhiku, membencikukah? apakah kau juga telah termakan berita bohong tentangku? aku masih tetap sama... sama seperti tahun lalu saat aku baru mengenalmu... saat mataku baru terbuka tentang keberadaanmu... aku tak menjadi monster yang mereka ucapkan. Aku masih tetap aku! Aku masih suka mie goreng... aku masih suka nu green tea madu... aku masih suka lidah buaya... aku juga masih suka baso... apa ada yang salah denganku, kawan?
kawan... kamu kenapa? apa kita tak bisa bersahabat baik seperti dulu lagi? apakah kau telah berubah menjadi seorang yang tak kukenal? apakah kesadaranmu mulai muncul dan perasaan malu untuk berteman denganku hinggap di kepalamu? apa kamu masih suka baso sepertiku? apa kamu masih membenci novel? atau kamu sekarang sudah suka puisi dan melupakan jati dirimu?
kawan... kita kenapa? apa ada yang salah dengan pertemanan kita selama ini? apakah kau sudah lelah membelaku? atau kau sudah bosan mendengar cerita usangku? aku masih ingin bercerita, banyak hal yang belum kuceritakan, masih maukah kau mendengarkannya?
kawan... kenapa denganku? kenapa tatapan matamu begitu asing? kenapa kau seolah mendiskriminasikanku? kenapa kau tak pernah tersenyum lagi seperti dulu? apa yang salah denganku?
kawanku... kukira hujan badai takkan mampu memisahkan pegangan erat tangan kita... kukira kita akan selalu memiliki... kukira kau akan menjadi mata disaat mataku tak mampu melihat dan aku akan menjadi tangan yang akan menuntunmu... kukira akulah si sendok dan kaulah si garpunya...
mungkin tidak, kawan... mungkin pertemanan kita takkan semudah itu. Tapi aku bukan monster, aku masih tetap aku... aku yakin, orang asing yang sedang menatapku itu bukan kamu...
kawan, di kepalaku berputar-putar kenangan kita dulu. Saat kau kedinginan, aku memberikan jaketku untukmu... kau tahu aku tak pernah mau membawa payung, jadi kau memayungiku... kau yang menarik tanganku jika aku jalan terlalu cepat... aku menuntunmu berjalan di pinggir jalan... kau membantuku menyebrang... aku membawakanmu makanan... kau menawarkanku minum... aku mengajarimu untuk tak makan sembarangan... kau mengajariku untuk minum air putih...
kawan... aku selalu tahu kau bukanlah seorang yang mengisi kekosonganku.... kau adalah yang melengkapi kekuranganku... aku baru merasa banyak kekurangan setelah aku merasa sempurna bersamamu...
kawan... aku berdiri 3 jam di depan rak buku di toko buku hanya untuk memilih 1 dari 2 novel yang akan kubeli... aku juga tak minum 3 hari karena tak ada yang mengingatkanku... kadang aku harus melewati puluhan menit untuk berjalan selamat ke seberang... tasku juga selalu penuh dengan makanan, terkadang basi karena aku lupa menghabiskannya... aku hampir lupa untuk tersenyum juga!
kawan... andai saja ada kamu! mungkin aku bisa menanyakan pendapatmu... mungkin aku juga akan minum karena ada yang mengingatkanku... juga ada yang menyebrangkan jalan untukku... dan menghabiskan makananku... dan aku juga pasti punya seseorang yang akan tersenyum padaku...
kawan... andai saja ada kamu... 3 jam di depan rak buku akan terasa lebih bermakna... jaketku takkan terasa begitu panas karena kupakai seharian... jaketku juga takkan basah karena ada payung yang melindungiku... takkan ada tawa bahagia kita juga...
kawan... kamu kenapa? ini aku, temanmu! teman yang setiap hari kau ajak bicara... apakah kau lupa? ataukah ada makhluk dari planet mars yang mencuci otakmu?
aku sangat merindukan saat kita bersama...
8 des 10
0 komentar:
Posting Komentar