lintah eksklusif

Aku bingung. mungkin karena aku terlalu bodoh memahami sebuah perasaan. Atau aku memang sengaja ingin buta atas perasaan yang tersirat?

Apa harus, meninggalkan teman lama dan memusuhinya untuk mendapatkan teman baru? Aku selalu belajar bahwa baju baru tak pernah seenak baju lama. Entah mungkin karena aku lebih suka buku dari pada baju ?

Aku tak mengerti, apa harus ada senyum berbalut luka disetiap tawa? Pagi ini kau menghampiri dengan senyum penuh makna, bicara dengan kata-kata halus seolah kita kawan lama yang terpisahkan, kemudian siangnya kau mulai bertingkah tak acuh seolah yang tadi pagi kau hampiri adalah kotoran, tak ingin kau sentuh sedikitpun. Sore hari, ketika perutmu lapar, pakaianmu basah, kau memintanya untuk membelikanmu makanan dan meminjamkan handuknya untukmu.

Ada perasaan menggelitik yang benar-benar mengganggu saat aku memperhatikan mereka. Rasanya aku ingin ikut campur dan marah, tapi aku adalah orang luar yang tak tahu keadaan di dalam, maka aku diam.

Berteman dengan mereka seolah memiliki beberapa sisi kepribadian, kadang baik, jahat, labil, kemudian kembali stabil, dinamis dan kembali statis... entahlah.

Seolah tak ada keinginan mempertahankan pertemanan, membiarkannya hancur, lapuk dan hilang, membara, tak terpisahkan kemudian kembali hancur. Seolah jika terjadi saling gigit antara teman, maka mereka akan membentuk arena yang pas untuk melakukannya. Atau ketika minoritas dijauhi, mereka membiarkan semuanya berjalan seperti itu.

Aku pikir aku ini kurang dewasa memaknai persahabatan, ternyata masih ada yang lebih buruk dariku.

Ketika aku menghentikan suatu pertemanan eksklusif, aku akan memulainya dengan menyadari bahwa dia berdampak buruk untukku, menjadikan proses metamorfoself-ku untuk menjadi kupu-kupu indah terhambat, maka aku menjaga jarak. Kemudian perlahan menarik diriku, karena takkan ada yang menyadari kehadiran dan kepergianku.

Tapi ini? mereka tetap berteman eksklusif, seperti lintah, menyedot hingga habis, ketika kenyang mereka tinggalkan dan ketika butuh mereka bergelayut.

Lintah, ya mereka lintah. Yang kutahu, seperti itu bukan pertemanan.



101010

0 komentar:

Posting Komentar