Tolong tuhaaann...
itulah jeritan hatiku saat mendengarmu menyebut nama orang lain dihadapanku. Tapi aku tetap tersenyum, aku ingin tahu! itulah apa yang otakku pikirkan, tapi hatiku terus menjerit, hentikan aku bisa mati rasa!
aku sendiri... ingin tahu, tapi juga ingin menyadarkannya untuk tidak menyebut namanya lagi. Tapi dia terus ingin bercerita dan aku hanya mendengarkan.
Kuhapus... kuhapus semua pesanmu yang bilang, akulah yang hanya ada di hatimu...
Aku tak bisa percaya, aku tak ingin juga jadi pelarianmu... dia begitu dekat dengan hatimu dan kau menyayanginya, dekat dengan jantungmu dan kau mencintainya, didalam rengkuhan tanganmu dan kau memeluknya. Lalu apalah arti hadirku? hanya pelarianmu kan?
Kupejamkan mataku dan berharap kau akan mengerti sakitku, pedihku dan lukaku...
Hatiku berteriak, aku ingin pergi dari sini, keujung dunia!
Otakku memaksaku tinggal untuk mendengarkan semua ceritamu.
Dan aku memang disini, mendengar ceritamu, dengan hati terluka, bernanah dan tak tersembuhkan...
kau tetap bercerita dan aku mendengarkan setiap patah katanya...
mataku terus berair dan aku terus menunduk menyembunyikan semuanya dari senyum indahmu, aku tidak ingin kau berbelas kasihan padaku dan memohonku untuk tidak menangis, karena saat ini hanya hatiku yang ingin menangis, otakku terus ingin mengetahui, siapa dia ? dari mana dia ?
Tuhaaannn... singkirkan aku dari tubuh munafik yang hina ini ! dia bahkan rela membiarkanku menangis seperti ini, merana dalam kesendirianku hanya untuk kepentingannya mengetahui cinta sejatinya !!!
Hatiku terus menjerit tapi otakku semakin senang dan terus memaksa hatiku berkorban lebih banyak lagi....
inilah konflik hati dan pikiranku...
hatiku adalah hati sang pujangga cinta yang tidak ingin tersakiti, selalu berusaha mendapatkan kisah cinta yang menyenangkan untuk dijadikan syair lagu dan puisi, hanya ingin bernyanyi mendendangkan sebuah lagu yang memuji kekasih hatinya...
tapi otakku ?
otakku adalah otak eisntein yang berkata massa benda yang bergerak dan yang tidak bergerak memiliki perbedaan dan dikalikan kecepatan. Selalu mencari alasan untuk dianggap benar dan selalu ingin tahu...
konflik hati dan pikiranku terus berlanjut...
aku sendiri berharap ini cepat selesai, kau cepat menuntaskan ceritamu tentang dia yang sangat kau cintai, kau sayangi dan kau peluk dalam tanganmu, juga aku ingin cepat tahu dimanakah sang pujaan hatimu, seperti apakah dirinya dan apa yang dulu pernah kalian lakukan...
Akupun akhirnya mengadu pada tuhanku...
Tuhan... selesaikan ini semua, atau cabutlah otak dan hatiku, pisahkan mereka dari diriku, mereka terlalu ribut, padahal aku ingin berada didekatnya selalu... aku tidak ingin tahu mengenai siapa yang dia cintai, siapa yang dia sayangi dan siapa yang dia peluk, karena aku hanya ingin duduk disampingnya, melihatnya dari jarak terdekat yang pernah kudapat. Aku juga tidak ingin pergi dari sisinya, karena itu semua hanya akan membuatku mati... aku ingin hidup disisinya... hatiku, otakku, apakah kalian tak pernah berpikir tentang kebahagiaanku ? aku tidak ingin memilikinya, hanya ingin berada didekatnya selalu, hanya itu.... aku bahkan tidak pernah mengetahui siapa nama yang dia cintai, siapa nama yang dia sayangi dan siapa nama orang yang dia peluk... ceritanya selama ini... dia menceritakan siapa ?
"Aku cinta banget sama dia, sayangnya dia berada disebelahku dan memilih diam mendengarkan daripada menjawab pertanyaanku."
Aku mengerutkan keningku, akhirnya indra ekspresiku bergerak mengikuti alur kata-katanya.
"Terus gimana ? Mau engga kamu jadi orang yang dekat dengan hatiku untuk kusayangi ? maukah kau menjadi orang yang dekat dengan jantungku untuk kucintai ? dan maukah kau menjadi orang yang dekat dengan tanganku untuk kupeluk?"
Aku tersenyum.
Hati, otakku...
andai saja aku memilih pergi dari sisinya, maka aku takkan pernah tahu siapa yang dicintainya...
otakku, andai saja aku terus mendengar kata-katanya dengan rasionalmu, mungkin sekarang aku sedang bermimpi dia mengatakan bahwa orang itu adalah aku...
Aku benar untuk tinggal disisinya apapun yang terjadi... aku benar untuk mendengarkan setiap patah katanya dan aku menjadi semakin benar karena akulah orang yang dekat dengan hatinya, dia menyayangiku...
dekat dengan jantungnya dan dia mencintaiku...
dekat dengan tangannya dan aku berada tepat dalam pelukannya...
*hehehe,, bagus ga nih ? minta pendapatnya dong, jangan d like ajah,, hehehe...*
Menu
About
Blogroll
Popular Posts
-
Pagi hari di SMP Pembangunan Harapan, sekolah para kurcaci kecil yang baik hati. Sekolah ini dipimpin oleh seorang kepala sekolah yang arif ...
-
Saya bukan penulis. Bahkan pengetahuan tentang kepenulisan pun tidak saya praktekan. Masalahnya pengetahuan yang paling nempel adalah penge...
-
Waktu pertama kali masuk komunitas, yang saya pilih cuma kelas kajian. Tujuannya? Mempermudah pemahaman saya tentang filsafat, yang kebetul...
-
"Selamat Ulang Tahun, Reorio." Lalu dia menjawab, "Makasih, Killua." Aku pun bertanya, "Masih ingat ternyata dir...
-
So please, Let me be free from you And please, let me be free I can face the truth. -pretend : secondhand serenade- Saat mendengar lag...
-
Hmm Whoaaa Oohhh Yeahh You Said It Wasn't Gonna Be Like It Was Before Then It Happened Again Pushing Me Back Out The Door Thought It Wou...
-
Na na na, na na na na. (x2) Sejak melihat mu, ku jatuh hati pada mu. Saat mengenal mu, semakin ku ingin kamu. Maukah engkau, menemani aku...
-
Saya belajar . . . . . . . Bahwa saya tidak dapat memaksa orang lain untuk mencintai saya Saya hanya dapat melakukan sesuatu untuk orang yan...
-
Jujur saja, aku sempat berpikir bahwa aku takkan pernah naik gunung lagi. Setelah beberapa kali ke dokter dan mendapati semakin banyak ko...
-
Aku malas bereuni. Karena; "Ya iyalah kamu lulus duluan, kamu kan kuliahnya di UIN, jurusan Biologi lagi. Biologi kan gampang ....
Categories
Blog Archive
-
▼
2010
(178)
-
▼
Januari
(13)
- Kembali ke asal
- Balada Eter dan Praktikum
- Konflik hati dan pikiran
- Blue moon lyrics by color pink
- Crash and Burn lyrics by Savage Garden
- Human chords by the killers
- Fifteen lyrics by Taylor Swift
- Our song lyrics by Taylor swift
- You're not sorry lyrics by Taylor Swift and the ch...
- Insomnia lyrics by craig david and the chords
- Single happy
- Black Diary Old Time : reality
- Mengenalmu lebih dekat… lebih dekat denganku….
-
▼
Januari
(13)
0 komentar:
Posting Komentar