Tuhan, dimanapun, yang aku lihat hanya bulan. Satu bulan. Satu cahaya di tengah gelapnya langit malamku. Seindah apapun bulan atau bintang, aku lebih suka matahari, di bawahnya, aku bisa melihat segalanya, aku bisa melihat wajahnya, taringnya, peletnya...
-bukit bintang-
11 Juni 2011...
ruang sunyi
Aku mendatangi ruangan yang dulu kutinggalkan. Ruangan yang dulunya tempat singgah aku dan kau. Di sofanya, kita sering bertukar cerita dan pendapat tentang berbagai hal. Ruangan itu lebih mirip kost-kostan dari pada sebuah rumah. Ya, kita membangunnya dalam situasi yang begitu akrab bersahabat, aku bahkan tak sadar bahwa kau merencanakan sebuah rumah, bukan sebuah gasibu. Aku masih ingat saat tawaku...
menuju puncak (lagi)
Hari ini aku akan naik ke puncak (lagi). Tak ada doa-doa yang ingin
kupanjatkan, tak ada harapan yang ingin kugantungkan, juga tak ada
penyesalan yang ingin kuintrospeksi...
Tapi kali ini, seperti saat aku naik ke puncak Kerenceng, aku mau
berterimakasih lagi pada Tuhan. Aku hanya ingin memanjatkan rasa
terimakasih yang tak sanggup kuungkapkan dengan sujud-sujud atau ritual
yang orang lain lakukan.
Makasih...
Langganan:
Postingan (Atom)