Waktu pertama kali aku ikut Paskibra, aku aneh, kenapa semua orang seneng banget nunjuk aku ke depan untuk mimpin, aku juga sebel kalo kakak-kakak kelas mempercayakan suatu tugas sama aku, jadinya kan aku engga bisa leha-leha, aku juga sebel kalo jadinya aku yang harus bikin keputusan dimana aku males bikin keputusan, aku aja sering salah milih keputusan untuk diriku sendiri, tapi kenapa orang-orang yang kayak yang seneng bikin aku yang harus maju ke depan dan ngemukain pendapat aku.
Aku protes, aku marah waktu itu kenapa semua orang nunjuk aku terus-terusan, kenapa aku selalu harus dibikin buat ngambil keputusan, semua orang selalu nanya pendapatku yang menurutku engga nyelesaiin masalah, mereka selalu maksa untuk aku ngeluarin satu kata aja dalam pengambilan keputusan, aku juga marah waktu kakak kelasku mati-matian maksa aku buat jadi ketua suatu organisasi yang mimpin beberapa sekolah, aku engga mau, kenapa harus aku ?
Sekarang aku tau kenapa mereka semua nunjuk aku, aku baru inget kalo aku pernah bilang kalo aku punya jenis kepemimpinan yang engga mau timbul, aku contohin kayak sutradara, dia engga perlu nampangin wajahnya didepan umum, tapi semua kendali artis ada di dia. Aku emang engga mau dikenal banyak orang, cukup orang-orang kenal nama aku, tapi aku engga pengen semua orang tau wajah aku dan nginget aku dengan wajah kayak gitu, aku pengen kayak penulis buku, aku adalah pemimpin dari mereka semua yang bermain drama diatas kertas putih, aku yang bilang berhenti dan aku juga yang bilang kapan mau mulai lagi. Aku engga mau jadi vokal atau konsonan, tapi aku mau jadi orang yang ngebikin konsonan dan vokal itu, orang-orang engga tau siapa tepatnya orang yang bikin konsonan dan vokal, tapi mereka tau kalo vokal dan konsonan engga akan ada tanpa sang pembuat. Bukankah itu keinginan dan kerendahan hati yang sederhana ?
Itulah alasan temen-temenku nanya pendapatku, sekarang aku seneng kalo ditanya sebuah pendapat, aku seneng kalo aku bisa bikin terobosan terbaru walaupun nama aku engga dikenal. Aku engga perlu jadi vokal A, aku pengen jadi pembuat alfabet itu. Sekarang aku bener-bener jadi pembuat alfabet, aku engga perlu jadi ketua yang dikenal semua orang namanya dan jasanya, aku cukup jadi pemberi nasihat yang semua kata-kata aku diturutin sama ketuanya dan akhirnya organisasi itu jalan dengan visi misiku dulu, tentunya dengan aku engga jadi ketuanya.
Aku cukup puas jadi script writter dan engga berharap jadi artisnya. Aku cukup puas jadi sekretaris yang setiap katanya diturutin sama ketua. Aku puas jadi pesuruh yang semua keinginanku dipenuhi sama pemimpin yang nyuruh aku. Aku puas jadi diriku sendiri, soalnya kalo semua orang pengen jadi pemimpin, terus siapa dong yang nanti dipimpin dan dijajah ? Kalo semua orang jadi presiden, siapa rakyat yang bakalan jadi petani, dokter, guru, dosen, pedagang dan lainnya.
Persis kayak puisinya Iwan Abdurachman yang judulnya kerendahan hati, kita emang engga pernah perlu jadi ketua dari segala hal kalo kita sendiri engga sanggup, kenapa engga jadi orang yang biasa-biasa yang dihormati dan disegani semua orang. Kan lebih asyik tuh ! Kita engga perlu mikirin kata-kata yang udah kita keluarin, engga perlu pertanggung jawaban, itu yang aku suka. Aku suka memimpin dibelakang, tapi kalo diminta pertanggung jawaban, bisa ajah, cuma aku engga suka didesak, jadinya aku engga suka kalo jadi pemimpin didepan semua orang. Ada orang yang pernah bilang, kekuasaan sejati terletak dibelakang tahta.
Menu
About
Blogroll
Popular Posts
-
Pagi hari di SMP Pembangunan Harapan, sekolah para kurcaci kecil yang baik hati. Sekolah ini dipimpin oleh seorang kepala sekolah yang arif ...
-
Hmm Whoaaa Oohhh Yeahh You Said It Wasn't Gonna Be Like It Was Before Then It Happened Again Pushing Me Back Out The Door Thought It Wou...
-
" Urang nyesel nyarita ka kamu." Aku sungguh berpikir bahwa, kau adalah si orang lain, yang satu-satunya, mau, bisa dan akan s...
-
Na na na, na na na na. (x2) Sejak melihat mu, ku jatuh hati pada mu. Saat mengenal mu, semakin ku ingin kamu. Maukah engkau, menemani aku...
-
Jam 11 siang. Aku berdiri di tempat saat kita duduk bersama, seperti DUNIA TAKKAN PERNAH MELIHAT KITA. Semuanya telah berlalu dan saat itu a...
-
Mereka bilang aku sedang jatuh cinta. Dan tulisanku menunjukan semua itu. Lalu, ketika kutulis sebuah kata tentang pedihnya hatiku ketika a...
-
Sejak pertama kali aku mengungkapkan pemikiranku dalam kata di kelas Kajian komunitas Rumput, pertanyaan itu selalu muncul setiap kali aku...
-
Sudah banyak bermunculan slogan "katakan tidak". Contohnya katakan tidak untuk narkoba, katakan tidak untuk freesex , katakan tida...
-
Sebuah senja yang sempurna, sepotong donat, Dan lagu cinta yang lembut. Adakah yang lebih indah dari itu, bagi sepasang manusia yang memadu ...
-
You're on the phone with ur girlfriend, she's upset she's going off about something that u said she doesn't get ur humor lik...
0 komentar:
Posting Komentar