Dulu waktu aku ngeliat anak yang jago ngerjain matematika, fisika, dan kimia, aku iri banget, pengen rasanya nandingin mereka biar banyak yang muji.
Jadi aku banyak ngerjain soal matematika, fisika, dan kimia, bahkan yang awalnya aku tuh hobi ngitung pake kalkulator, aku rubah, aku sering ngotret di kertas dan akhirnya nemuin cara ngitung dengan gampang [padahal dari dulu ada, cuma aku engga pernah mau denger].
Akhirnya aku diakui juga jadi orang yang pinter Fisika sama Kimia [kalo matematika masih mumet soalnya aku emang engga mau belajar matematika dengan serius]. Mereka akhirnya muji aku dan orang yang dulu aku liat jago matematika ternyata dia engga ada apa-apanya [sombong ceritanya]. Semua orang akhirnya bilang akulah yang jago Fisika sama Kimia, aku seneng, bangga, dan pertama kalinya dalam hidup aku ngerasa berguna banget jadi manusia.
Terus aku ngeliat orang yang pinter bahasa, bahasa inggris, prancis, jerman, arab, sunda, jepang, mandarin...
Aku jadi pengen bisa juga, aku ikutin, aku belajar lewat lagu, lewat film-film yang nayangin bahasa itu dan baca novel yang ada kata-kata itu dan belajar sendiri.
Setelah belajar mati-matian, aku bisa untuk seenggaknya ngomong dengan bahasa itu walaupun aneh strukturnya.
Semua orang bilang aku hebat, bisa belajar cepet, aku dipuji [seneng, bangga]. Dan setiap ada film yang bahasanya belum di-translate, aku bisa tolong translate-in.
Terus aku sadar, kalo sebenernya engga ada yang aku cari selama ini ada ditanganku, karena apa yang ada ditanganku sekarang adalah bukan keinginanku.
Aku dipuji, seneng, bangga, tapi bukan itu yang aku mau.
Aku baru sadar kalo aku itu cuma ikut-ikutan aja kayak anak kecil yang berusaha jadi orang dewasa.
Aku engga bener-bener belajar untuk diriku sendiri, aku bahkan engga punya tujuan hidup yang jelas, aku orangnya angin-anginan, kadang kalo mau aku bisa kalo engga mau, walaupun aku bisa aku engga mau.
Untungnya aku dikasih kelebihan otak dan bakat untuk belajar sendiri, jadinya engga terlalu malu-maluin dengan tujuan hidupku yang kosong.
Sekarang aku mau belajar dewasa, membuat perencanaan masa depan kayak Fahri [ayat-ayat cinta] untuk hari ini, besok, lusa, minggu depan, bulan ini, bulan depan, tahun ini, tahun depan, 5 tahun yang akan datang sampa 10 tahun yang akan datang.
Belajar dewasa, engga akan ngeliat masalah dari sisi 'aku yang tersiksa' aja, tapi ngeliat dari semua sisi biar aku lebih bijak. oke deh, kayaknya cukup sekian deh... seneng banget rasanya ngetik...
Aku emang hobi ngetik...
Soalnya diary-ku udah mau abis gara-gara diisi sama renungan kesalahan.
Belajar dewasa kalo aku engga perlu jadi orang lain untuk diterima semua orang, karena sebenernya mereka menerimaku apa adanya, tapi... go jaim !!!
Menu
About
Blogroll
Popular Posts
-
Pagi hari di SMP Pembangunan Harapan, sekolah para kurcaci kecil yang baik hati. Sekolah ini dipimpin oleh seorang kepala sekolah yang arif ...
-
Saya bukan penulis. Bahkan pengetahuan tentang kepenulisan pun tidak saya praktekan. Masalahnya pengetahuan yang paling nempel adalah penge...
-
Waktu pertama kali masuk komunitas, yang saya pilih cuma kelas kajian. Tujuannya? Mempermudah pemahaman saya tentang filsafat, yang kebetul...
-
"Selamat Ulang Tahun, Reorio." Lalu dia menjawab, "Makasih, Killua." Aku pun bertanya, "Masih ingat ternyata dir...
-
So please, Let me be free from you And please, let me be free I can face the truth. -pretend : secondhand serenade- Saat mendengar lag...
-
Hmm Whoaaa Oohhh Yeahh You Said It Wasn't Gonna Be Like It Was Before Then It Happened Again Pushing Me Back Out The Door Thought It Wou...
-
Na na na, na na na na. (x2) Sejak melihat mu, ku jatuh hati pada mu. Saat mengenal mu, semakin ku ingin kamu. Maukah engkau, menemani aku...
-
Saya belajar . . . . . . . Bahwa saya tidak dapat memaksa orang lain untuk mencintai saya Saya hanya dapat melakukan sesuatu untuk orang yan...
-
Jujur saja, aku sempat berpikir bahwa aku takkan pernah naik gunung lagi. Setelah beberapa kali ke dokter dan mendapati semakin banyak ko...
-
Aku malas bereuni. Karena; "Ya iyalah kamu lulus duluan, kamu kan kuliahnya di UIN, jurusan Biologi lagi. Biologi kan gampang ....
0 komentar:
Posting Komentar